Jumat, 27 Juni 2014

Memahami Fakta dan Pemerian

Memahami Fakta dan Pemerian
1. Perbedaan Fakta dan Bukan Fakta
    Ketika Anda membaca sebuah informai pada surat kabar, majalah, atau buletin, dam mendengarkan suatu informasi melalui media elektronik, misalnya radio, televisi, dan sebagainya, Anda akan mendapatkan membedakan isi dari kedua informasi itu, yaitu yang bersifat fakta dan bukan fakta.
     Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar - benar ada atau terjadi, sedangkan diluar dari keadaan yang merupakan bukan kenyataan atau tidak benar - benar terjadi atau belum terjadi, atau masih berupa pendapat pribadi, pendapat umum/opini, wacana, dan sebagainya, dikatakan bukanlah suatu fakta.

Perhatikan contoh fakta berikut ini:
  1. Sampai saat ini jumlah korban meninggal akibat gelombang tsunami di Aceh seperti yang dilaporkan oleh tim SAR adalah 104.000 orang.
  2. Banyaknya tas, sepatu, pakaian, dan hasil - hasil kerajinan lainnya yang di ekspor, membuktikan bahwa hasil produksi dalam negri mampu bersaing di pasaran internasional.
Perhatikan contoh bukan fakta berikut ini:
  1. Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kembali rencana mengimpor beras dari luar negri.
  2. Masalah kriminalitas di daerah ini perlu penanganan secara keras dan tegas.
Dalam penggunaannya, fakta memiliki dua sifat, yaitu fakta yang bersifat umum dan khusus.
  • Fakta Umum, yaitu suatu fakta/keadaan/peristiwa yang dapat ditemukan atau terjadi secara umum, atau sudah merupakan kelaziman.
  • Fakta Khusus, yaitu suatu fakta/keadaan/peristiwa yang ditemukan atau terjadi secara khusus atau istimewa atau pada keadaan tertentu saja.
Perhatikan contoh kalimat dibawah ini:
  1. Harimau tinggal dihutan.Fakta umum karena  memang semua harimau pada umumnya tinggal dihutan.
  2. Harimau yang tinggal di tempat sirkus itu tampil dihadapan penonton dua kali sehari.
    Fakta khusus karena hanya harimau yang disebutkan saja yang tinggal di tempat sirkus.
  3. Kucing adalah binatang pemakaman daging.
    Fakta umum karena memang semua kucing pada umumnya adalah pemakan daging.
  4. Kucing yang dipelihara adik itu suka makan tempe dan tahu.
    Fakta khusus karena hanya kucing yang dipelihara oleh adik saja yang suka makan tempe dan tahu.
  5. Adik dibelikan oleh ayah sebuah sepeda motor baru.
    Fakta umum karena sepeda motor terdiri dari berbagai macam merek.
  6. Adik dibelikan oleh ayah sebuah sepeda motor Kawasaki Ninja baru keluaran tahun 2007.
    Fakta khusus karena sepeda motor yang dimaksud hanya merek Kawasaki Ninja 2007.
2. Pengertian Pemerian dan Memahaminya
    Kata pemerian merupakan subtema dari lema ‘peri’ yang dalam konteks klasik berarti kata. Arti kata pemerian adalah deskripsi, penggambaran, penjelasan, atau penguraian unsur-unsur. Kata memerikan berarti mengatakan, menceritakan, melukiskan sesuatu, atau menguraikan unsur-unsur (KBBI IV halaman 1.655). Tak terperi artinya adalah tak terkatakan.
Contoh:
  1. Pemerian (deskripsi) tentang kosa kata baru perlu disampaikan agar masyarakat mengetahui pembentukan dan pemakaian kata-kata itu secara benar.
  2. Pemerian dalam novel berkaitan dengan upaya pengarang membina suasana dan watak tokoh-tokoh di dalam cerita tersebut.
  3. Ketika tangan saya patah sakitnya tak terperi.
     Ketika membaca suatu teks, pada umumnya teks yang kita baca adalah berurutan dari kiri ke kanan. Namun, agar lebih mudah dipahami, mudah diingat, dan lebih mudah untuk mengungkapkannya, informasi/ keterangan dalam teks tersebut sering di uraikan berurutan ke bawah dengan mengambil pokok -pokok yang dibutuhkan saja. Informasi/keterangan  yang demikian itu berarti membutuhkan pemerian.

Perhatikan contoh berikut ini!
Materi yang diberikan pada pelatihan komputer bulan ini, yaitu:
  1. mengolah gambar dengan photoshop,
  2. membuat format majalah dengan pagemaker,
  3. menggunakan power point, dan
  4. membuat aplikasi internet.





Sumber:
Paduan kreatif Buku bahasa indonesia.
http://www.bahasakita.com/pemerian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar